Kamis, 15 Mei 2014

MATERI : TENTANG MUAMALAH/JUAL BELI DALAM ISLAM


 MUAMALAH

A. Azaz transaksi ekonomi dalam Islam.
1.     Tidak saling mengkhiananti (Al-Maidah 1)
يَـأايُّـهَـاالَّـذِيْنَ أَمَـنُـوْااَوْفُـوْابِـا لْعُـقُـوْدِ
   Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu
2. Sesuai dengan hukum syara’
3. Tidak terpaksa (QS. An-Nisa’ 29 )
يَـااَيُّـهَـاالَّـذِيْنَ اَمَـنُـوْالاَتَـأْكُلُـوْااَمْـوَلَكُـمْ بَيْنَـكُـمْ بِـالْـبَـاطِـلِ اِلاَّاَنْتَـكُـوْنَ تِـجَـارَةً عَـنْ تَـرَاضٍ مِـنْـكُـمْ
    Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu
4. Saling menguntungkan.
5. Niat yang ikhlash.
B. Transaksi Ekonomi dalam Islam
1.     Jual Beli: yaitu tukar menukar brang dengan uang atau alat pembayaran lain yang sah berlaku dengan rukun dan syarat tertentu.
      Jula beli itu hukumnya boleh ( mubah ). Dasarnya QS. Al-Baqarah 275
وَاَحَـلَّ اللَّــهُ الْبَـيْـعَ وَحَـرَّمَ الـرِّبَى                                                                                     
     Alloh telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
1.1.         Rukun jual beli
a.   Adanya penjual dan pembeli
      Syaratnya keduanya ; baligh, berakal sehat dan tidak terpaksa.

b.  Ada uang dan benda syaratnya; suci dan halal, bermanfaat, barang   diketahui oleh penjual dan pembeli, milik sendiri.
c.   Ada ijab dari penjual dan kabul dari pembeli syaratnya; saling berhubungan atau belum berselang lama, ada mufakat, tanpa masalah dan batas waktu.
1.2. Jual beli yg tidak memenuhi syarat dan rukun itu hukumnya tidak sah
Contohnya;
a. Menjual sperma pejantan, karena tidak diketahui keadaannya dan tdk dpt diserahkan
(نَهَى عَنْ بَيْـعِ ضِـرَابِ الْـفَحْـلِ ) artinya Nabi telah melarang menjual pejantan. Kalau dipersewakan menurut Syafi’i dan hambali boleh
(مَنْ اَطْـرَقَ فَـرَسًـافَـأَعْـقَبَ كَانَ لَـهُ كَأَجْـرِسَبْعِيْنَ فَـرَسًـا )
   Orang yang mencampurkan hewan jantan dan betina, kemudian mendapat anak maka ganjarannya tujuh puluh hewan.
b. Menjual barang yang baru dibeli sebelum diterima, karena belum sempurna miliknya.
لاَتَبِيْعَنَّ شَيْئًـااِشْتَـرَيْتَـهُ حَـتَّى تَقْبِـضَـهُ (رواه احمـد والبيهقى)
 Jangan engkau menjual sesuatu yang engkau beli sebelum engkau terima.
c. Menjual buah-buahan sebelum masa panen, karena buah yang masih kecil sering rusak dan busuk.
نَهَى عَـنْ بَيْعِ الثِّمَـارِحَـتَّى يَبْـدُ وَصَـلاَحُـهَـا (متفق عليـه)
   Nabi telah melarang menjual buah-buahan sehingga nyata musim panennya.
1.2.         Jual beli sah tetapi terlarang.
Sebab-sebab terlarang menurut agama adalah;
1.     Menyakiti sipenjual, si pembeli atau orang lain.
2.     Menyempitkan gerakan pasar.
3.     Merusak ketentraman umum.

Contoh jual beli sah tetapi terlarang:
a)     Membeli barang yang tidak diinginkan dengan harga yang lebih mahal dari harga pasar supaya orang lain tidak dapat membelinya.

b)    Membeli barang yang masih dalam masa khiar
لاَيَبِعْ بَعْـضُـكُـمْ عَـلَى بَيْـعِ بَعْـضٍ (متفق عليـــه)                                                     
       Janganlah diantara kamu menjual barang yang sudah dibeli orang lain.
     C) Menghambat orang menjual barang kepasar sebelum mengetahui harga pasar.
لاَتَتَـلَقُّـوْاالـرُّكْبَـانَ (متفق عليــه)                                                                              
 Jangan kamu menghambat orang-orang yang akan kepasar dijalan sebelum mereka sampai dipasar.
       d. Membeli barang untuk ditahan agar dpt dijual lebih mahal, sedang  masyarakat umum sangat berhajat terahdap barang tersebut. Hal ini dilarang karena merusak ketentraman umum.
لاَيَحْـتَكِـرُاِلاَّ خَـاطِـئٌ (رواه مسـلـم)                                                                         
        Tidaklah ada orang yang menahan barang kecuali orang yang durhaka.
e. Menjual barang yang digunakan untuk maksiat oleh pembelinya.
تَعَـاوَنُ عَـلَى الْبِـرِّ وَالتَّقْـوَى وَلاَتَعَـاوَنُ عَـلَى الْإِثْـمِ وَالْعُـدْوَانِ                                        
        Hendaklah kamu tolong-menolong dalam berbuat kebajikan dan taqwa dan  janganlah kamu tolong-menolong dalam berbuat kejahatan dan permusuhan.
f. Jual beli mengecoh, dlam jual beli ada kecohan baik oleh sipenjual atau sipembeli dalam keadaan barang atau ukurannya.
مَنْ غَـشَّ فَـلَيْسَ مِنِّى ( رواه مســلـم              
       Barang siapa yang mengecoh, maka ia bukanlah golonganku.

Jelas dalam hadits tersebut mengecoh dalam jual beli hukumnya haram dan dosa besar. Sepakat ulama’ bahwa perbuatan tersebut tercela dalam agama maupun akal. Jual beli tersebut sah tetapi hukumnya haram.
1.4. Khiyar
 Khiyar adalah memilih antara meneruskan aqad jual beli atau membatalkannya.
Khiyar itu ada tiga macam;
1.     Khiyar majlis memilih antara meneruskan aqad atau membatalkannya selama berada pada tempat jual beli.
Habis masa khiyar apabila keduanya berpisah, memilih meneruskan atau membbatalkan.

اَلْبَيِّعَـانِ بِالْخِـيَـارِ مَـالَـمْ يَتَفَـرَّقَـا (رواه الشيخـان)                                                          
    Dua orang yang berjual beli boleh memilih untuk meneruskan atau membatalkan jual beli selama belum berpisah dari tempat aqad.
      2. Khiyar syarat; salah satu atau keduanya mengajukan syarat pada waktu aqad.
Masa khiyar syarat paling lama tiga hari tiga malam.
Rasul menjelaskan;
اَنْتَ بِـالْخِـيَـارِ فِى كُلِّ سِلْعَـةٍ اِبْتِعْتَهَـا ثَلاَثَ لَيَـالٍ (رواه البيهقى)                                    
Engkau boleh khiyar dalam segala barang yang telah engkau beli selama tiga hari tiga malam.
2.     Khiyar ‘aibi; pembeli boleh mengembalikan atau mengurangi harga barang yang dibeli bila terdapat cacat.

1.5.         Macam-macam jual beli
a. Yadan biyadin; jual beli secara langsung uang atau barang (tunai)
b. Salam (pesanan) syaratnya; uang dan barang diserahkan tepat waktu, jelas bentuk, ukuran, jenis, model dan kriterianya.
يَـااَيُّـهَـاالَّـذِيْنَ أمَنُـوْااِذَاتَـدّايَنْتُـمْ بِـدَيْنٍ اِلَى اَجَـلٍ مُثَـمَّى فَـاكْتُبُـوْهُ
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai utk wkt yang ditentukan hendaklah kamu menuliskannya.
c. Syuf’ah; pembayaran suatu barang yang menjadi milik bersama sbg pengganti atas kepemilikan seorang anggota kelompok dari pemilik barang tersebut.
 Hukum jual beli
      Mubah adalah asal hukum jual beli
      Wajib yaitu kadli menjual harta muflis
      Haram sebagaimana penjelasan jual beli sah tetapi terlarang.
      Sunat; jual beli pada sahabat atau famili yang dikasihi, kepda orang yang sangat berhajat pada  barang tersebut.
RIBA
Ø Riba (bhs Arab); lebih atau bertambah
Ø Istilah; 
Ø Riba menurut syara’ kelebihan atau tambahan pembayaran tanpa ada ganti atau imbalan yang disyaratkan bagi salah seorang yang melakukan akad atau transaksi.

Riba hukumnya haram (QS. AlBaqaroh 275)
Allah telah menghalalkan jual beli dan meng haramkan riba
larangan makan riba
Janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda (Q.S. Ali ‘Imran/3: 130)
Hadits Rasululloh saw.
   Rasulullah saw. melaknat, orang yang memakan riba, yang mewakilinya, penulis nya, dan kedua saksinya. Mereka semua berdosa. (H.R. Muslim: 2995)
1.1. Riba terbagi menjadi empat macam yaitu:
a.     Riba  fuduli  (lebih)  adalah riba yang disebabkan penukaran barang sejenis yang tidak sama ukuran atau jumlah. Misalnya, satu ekor sapi ditukarkan dengan satu ekor sapi yang besarnya tidak sama.
b.     Riba qardi (utang) adalah riba dalam hal utang. Caranya adalah dengan menarik riba dari orang yang berutang. Misalnya, Amron bersedia meminjamkan uang sebesar Rp l .000.000,00 kepada Fauzan dengan syarat Fauzan harus menambah Rp 100.000,00 saat mengembalikan uang itu kepada Amron. Dengan demikian, Amron menerima pengembalian uang sebesar Rp l.100.000,00. Proses utang piutang yang demikian itu termasuk riba qardi.
c.      Riba nasi’ah adalah riba yang disebabkan penundaan atau penangguhan pembayaran utang. Contohnya adalah seperti contoh pada poin b tadi. Jika Fauzan tidak dapat mengembalikan uang tepat waktu, ia harus menambah bunga yang dibayarkannya kepada Amron.

d.      Riba yad adalah riba karena terpisahnya penjual dan pembeli sebelum  timbang terima barang dagangan. Misalnya Fauzan membeli sekarung gula dari Amron. Setelah pembayaran dilakukan, keduanya langsung pergi, sedangkan gula tersebut belum ditimbang dan belum diketahui berapa berat sesungguhnya.

1.3.         Bahaya dan kerugian Riba;

a)     Riba membuat manusia malas bekerja.
b)    Riba melebarkan kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin.
c)     Riba menyebabkan terputusnya sikap yang baik antar sesama manusia dalam hal pinjam-meminjam.
d)    Riba menyebabkan permusuhan antar pribadi.

SYIRKAH
1. Pengertian:
Syirkah (bhs) percampuran harta.
Istilah; kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dalam bidang usaha dengan syarat dan rukun tertentu. (QS.Shod 24)
وَاِنَّ كَثِيْـرًا مِنَ الْخُـلَطَـاءِ لَيَبْغِى بَعْـضُـهُـمْ عَـلَى بَعْـض
اِلاَّالَّـذِيْنَ اَمَنُـوْاوَعَـمِـلُـوْاالصَّـالِحَـاتِ وَقَـلِيْـلٌ مَـاهُـمْ ..
 


   Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan Amat sedikitlah mereka ini"

2.    Rukun syirkah ada 3 macam
a)    Anggota yang berserikat; syaratnya dewasa, berakal sehat, merdeka(tidak terpaksa)
b)   Pokok pekerjaan dan modal harus jelas
c)    Sighat atau surat perjanjian.. Bentuk-bentuk syirkah anatara lain, PT, CV, Koperasi dan lain-lain.

Mudarabah/Qirodl
Mudarabah; perjanjian kerja sama dua orang atau lebih yang salah satunya menyiapkan modal utk diniagakan dan keuntungan dibagi sesuai dengan kesepakatan.
Rukun dan syarat Mudarabah;
a.     Modal harus uang tunai
b.     Jumlah modal harus jelas
c.      Keuntungan dibagi sesuai dg. Kesepakatan
d.     Mutlaq (pemilik modal tidak ikut campur dalam mengelola  usaha)
Musaqqoh
1.     Musaqqoh; kerjasama dlm bidang pertanian, pemilik kebun menyerahkan tanah kepada penggarap utk ditanami dan hasilnya dibagi sesuai dengan kesepakatan.
2.     Rukun musaqqoh;
a.     Pemilik kebun dan penggarap
b.     Ada kebun yg akan digarap
c.      Bentuk atau jenis garapan
d.     Penetapan bagi hasil
e.      Ijab dan kabul
3. Syarat musaqqoh
a.     Pemilik kebun
b.     Jelas tanaman yang dipelihara
c.      Jelas batas waktunya
d.     Jelas prosentase pembagian hasilnya
e.      Aqad harus jelas
4. Batalnya musaqqoh
a.     Meninggal salah satunya
b.     Penggarap tidak sanggup melaksanakan tugasnya
Muzaraah;
kerjasama dalam bidang pertanian antara pemilik sawah atau ladang dengan orang yang menggarapnya, pembagian hasil sesuai dengan perjanjian dan benihnya dari penggarap, penggarap terkena wajib zakat.
Mukhabarah;
kerjasama dalam bidang pertanian antara pemilik sawah atau ladang dengan orang yang menggarapnya, pembagian hasil sesuai dengan perjanjian dan benihnya dari pemilik sawah, pemilik terkena wajib zakat.
Bank ada konvensional dan syari’ah
a.     Bank kovensional; bank yang aktifitasnya memobolisasi atau menerima dana dari masy. Diberi bunga dan dalam operasional penyalurannya dikenakan bunga pinjaman.
b.     Bank syari’ah; seperti bank konvensioanl tetapi tidak memberi/menarik bunga dari pinjaman akan tetapi dengan sistem bagi  hasil dari pendapatan yang diperoleh bank.
Contoh. Bank muamalat indonesia, bank umum syari’ah, bukopin syari’ah dll.
Asuransi dalam Islam
UU No 2 Th 1992 pasal 1 asuransi adalah; perjanjian antara dua pihak/lebih dimana penanggung (asuransi) mengganti kerugian kepada pihak tertanggung  dengan syarat tertanggung membayar premi.
Hukum Asuransi;
1.     Syaikh As-Sabiq dan Yusuf Qardawi; haram karena.
a.     Asuransi sama dengan judi
b. Ada unsur ketidak pastian
c. Ada unsur riba
d. Ada unsur pemerasan
e. Mendahului takdir
2. Syeikh Abdul Wahab Khalat, Syeikh Muhammad Yusuf Musa; Mubah; karena:
a. Ditegakkan berdasarkan nilai Islam, menghindari riba, manipulasi dan ekploitasi.
b. Berdasarkan kesepakatan kerelaan
c. Memiliki perinsip saling menguntungkan
d. Harus mengandung kepentingan umum
e. Berjalan dengan sistem mudarabah.
f. Berorientasi pada jaminan kesejahtraan dimasa lanjut usia



3. Asuransi itu subhat tidak jelas halal dan haramnya.
Macam-macam Asuransi
a.     Asr. jiwa         c. Asr beasiswa
b.     Asr. barang    d. Asr. jaminan hari tua


























1 komentar:

Unknown on 27 April 2017 pukul 16.51 mengatakan...

Assalamualaikum.wr.wb. perkenalkan nama saya Ibu Anita Tki Malaysia, saat menulis ini saya teringat memory masa lalu.saya sangat tergugah hati melihat coretan hati yang Ibu tulis. saya jadi teringat tentang masa-masa sulit dulu,karena iktiar dan usaha , seolah2 menjadi dendam bukan lagi motivasi, cuma satu tujuan saya pada saat bagaiman caranya untuk bangkit..singkat kata berbagai macam iktiar dan cara yang saya lalui, mengingat pada saat itu hutang saya 1,2m yang tidak sedikit, belum lagi bunga renternir yang bertambah. karena usaha, kesungguhan hati, akhirnya menemukan jalan /solusi . saya percaya ALLAH ITU TIDAK DIAM MAHA PENYAYANG , cobaan itu bukan lah ujian tapi hadiah yang tersilmut untuk kebahagiaan yang sebenar2nya. Sudah banyak para normal yg kami mintai angka togel dan uang gaib cuma Ki Witjaksno yg berhasil alhamdulillah itu betul-betul terbukti tembus. jika anda ingin seperti saya silahkan hubungi Ki Witjaksno:+62852_2223_1459.
ingat kesempatan tidak akan datang untuk yang kedua kalinya
untuk lebih jelas kunjungi blog
KLIK-> PESUGIHAN TANPA TUMBAL

Posting Komentar

jika ada kritik dan saran.....
silahkan berkomentar , karna kami sangat butuh kritik dan saran dari pembaca....
tapi komentarnya yang sopan ya.......
wassalamualaikum........

 

Gudang ilmu pengetahuan. Copyright 2013 All Rights Reserved |Template by my name ari wathani |Support ilmu adalah segalanya