MUAMALAH
A. Azaz transaksi ekonomi dalam Islam.
1.
Tidak saling mengkhiananti (Al-Maidah 1)
يَـأايُّـهَـاالَّـذِيْنَ
أَمَـنُـوْااَوْفُـوْابِـا لْعُـقُـوْدِ
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah
aqad-aqad itu”
2. Sesuai dengan hukum
syara’
3. Tidak terpaksa (QS.
An-Nisa’ 29 )
يَـااَيُّـهَـاالَّـذِيْنَ
اَمَـنُـوْالاَتَـأْكُلُـوْااَمْـوَلَكُـمْ بَيْنَـكُـمْ بِـالْـبَـاطِـلِ
اِلاَّاَنْتَـكُـوْنَ تِـجَـارَةً عَـنْ تَـرَاضٍ مِـنْـكُـمْ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan
jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu”
4. Saling menguntungkan.
5. Niat yang ikhlash.
B. Transaksi Ekonomi dalam Islam
1.
Jual Beli: yaitu tukar menukar brang
dengan uang atau alat pembayaran lain yang sah berlaku dengan rukun dan syarat tertentu.
Jula beli itu hukumnya boleh ( mubah ).
Dasarnya QS. Al-Baqarah 275
وَاَحَـلَّ
اللَّــهُ الْبَـيْـعَ وَحَـرَّمَ الـرِّبَى
“Alloh telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.”
1.1.
Rukun
jual beli
a.
Adanya penjual dan
pembeli
Syaratnya keduanya ; baligh, berakal
sehat dan tidak terpaksa.
b.
Ada uang dan benda
syaratnya; suci dan halal, bermanfaat, barang diketahui
oleh penjual dan pembeli, milik sendiri.
c.
Ada ijab dari penjual
dan kabul dari pembeli syaratnya; saling berhubungan atau belum berselang lama,
ada mufakat, tanpa masalah dan batas waktu.
1.2. Jual beli yg tidak memenuhi
syarat dan rukun itu hukumnya tidak sah
Contohnya;
a. Menjual
sperma pejantan, karena tidak diketahui keadaannya dan tdk dpt diserahkan
(نَهَى
عَنْ بَيْـعِ ضِـرَابِ الْـفَحْـلِ ) artinya “Nabi telah melarang menjual pejantan”. Kalau dipersewakan menurut Syafi’i dan hambali boleh
(مَنْ اَطْـرَقَ فَـرَسًـافَـأَعْـقَبَ كَانَ
لَـهُ كَأَجْـرِسَبْعِيْنَ فَـرَسًـا )
“Orang yang
mencampurkan hewan jantan dan betina, kemudian mendapat anak maka ganjarannya
tujuh puluh hewan.”
b. Menjual
barang yang baru dibeli sebelum diterima, karena belum sempurna miliknya.
لاَتَبِيْعَنَّ
شَيْئًـااِشْتَـرَيْتَـهُ حَـتَّى تَقْبِـضَـهُ (رواه احمـد والبيهقى)
“Jangan engkau menjual
sesuatu yang engkau beli sebelum engkau terima.”
c. Menjual buah-buahan sebelum masa panen, karena buah yang masih kecil
sering rusak dan busuk.
نَهَى
عَـنْ بَيْعِ الثِّمَـارِحَـتَّى يَبْـدُ وَصَـلاَحُـهَـا (متفق عليـه)
“Nabi telah melarang
menjual
buah-buahan sehingga nyata musim panennya.”
1.2.
Jual
beli sah tetapi terlarang.
Sebab-sebab terlarang menurut agama adalah;
1.
Menyakiti
sipenjual, si pembeli atau orang lain.
2.
Menyempitkan
gerakan pasar.
3.
Merusak
ketentraman umum.
Contoh jual beli sah tetapi
terlarang:
a)
Membeli
barang yang tidak diinginkan dengan harga yang lebih mahal dari harga pasar
supaya orang lain tidak dapat membelinya.
b)
Membeli
barang yang masih dalam masa khiar
لاَيَبِعْ بَعْـضُـكُـمْ عَـلَى بَيْـعِ بَعْـضٍ
(متفق عليـــه)
“Janganlah diantara kamu menjual barang yang sudah dibeli
orang lain.”
C) Menghambat
orang menjual barang kepasar sebelum mengetahui harga pasar.
لاَتَتَـلَقُّـوْاالـرُّكْبَـانَ (متفق عليــه)
“Jangan kamu menghambat orang-orang yang akan kepasar
dijalan sebelum mereka sampai dipasar.”
d. Membeli barang untuk ditahan agar dpt dijual lebih mahal,
sedang masyarakat umum sangat berhajat terahdap barang tersebut.
Hal ini dilarang karena merusak ketentraman umum.
لاَيَحْـتَكِـرُاِلاَّ خَـاطِـئٌ (رواه مسـلـم)
“Tidaklah ada orang yang menahan barang kecuali orang yang
durhaka.”
e. Menjual
barang yang digunakan untuk maksiat oleh pembelinya.
تَعَـاوَنُ عَـلَى الْبِـرِّ وَالتَّقْـوَى
وَلاَتَعَـاوَنُ عَـلَى الْإِثْـمِ وَالْعُـدْوَانِ
“Hendaklah kamu tolong-menolong
dalam berbuat kebajikan dan taqwa dan janganlah kamu tolong-menolong
dalam berbuat kejahatan dan permusuhan.”
f. Jual beli mengecoh, dlam jual
beli ada kecohan baik oleh sipenjual atau sipembeli dalam keadaan barang atau
ukurannya.
مَنْ
غَـشَّ فَـلَيْسَ مِنِّى ( رواه مســلـم
“Barang siapa yang mengecoh,
maka ia bukanlah golonganku.”
Jelas dalam hadits tersebut mengecoh dalam jual beli hukumnya haram dan
dosa besar. Sepakat ulama’ bahwa perbuatan tersebut tercela dalam agama maupun
akal. Jual beli tersebut sah tetapi hukumnya haram.
1.4. Khiyar
Khiyar adalah memilih antara meneruskan aqad
jual beli atau membatalkannya.
Khiyar itu ada tiga macam;
1.
Khiyar majlis
memilih antara meneruskan aqad atau membatalkannya selama berada pada tempat
jual beli.
Habis masa khiyar apabila
keduanya berpisah, memilih meneruskan atau membbatalkan.
اَلْبَيِّعَـانِ
بِالْخِـيَـارِ مَـالَـمْ يَتَفَـرَّقَـا (رواه الشيخـان)
Dua
orang yang berjual beli boleh memilih untuk meneruskan atau membatalkan jual
beli selama belum berpisah dari tempat aqad.
2. Khiyar syarat; salah satu atau keduanya mengajukan syarat pada waktu aqad.
Masa khiyar syarat paling lama tiga hari tiga malam.
Rasul menjelaskan;
اَنْتَ
بِـالْخِـيَـارِ فِى كُلِّ سِلْعَـةٍ اِبْتِعْتَهَـا ثَلاَثَ لَيَـالٍ (رواه
البيهقى)
Engkau boleh khiyar dalam segala barang yang telah engkau beli selama tiga
hari tiga malam.
2.
Khiyar
‘aibi; pembeli boleh mengembalikan atau mengurangi harga barang yang dibeli
bila terdapat cacat.
1.5.
Macam-macam jual beli
a. Yadan biyadin; jual
beli secara langsung uang atau barang (tunai)
b. Salam (pesanan)
syaratnya; uang dan barang diserahkan tepat waktu, jelas bentuk, ukuran, jenis,
model dan kriterianya.
يَـااَيُّـهَـاالَّـذِيْنَ
أمَنُـوْااِذَاتَـدّايَنْتُـمْ بِـدَيْنٍ اِلَى اَجَـلٍ مُثَـمَّى فَـاكْتُبُـوْهُ
“Hai orang-orang yang beriman,
apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai utk wkt yang ditentukan hendaklah
kamu menuliskannya.”
c.
Syuf’ah; pembayaran suatu barang yang menjadi milik bersama sbg pengganti atas
kepemilikan seorang anggota kelompok dari pemilik barang tersebut.
Hukum
jual beli
• Mubah adalah asal hukum jual
beli
• Wajib yaitu kadli menjual
harta muflis
• Haram sebagaimana penjelasan jual beli sah tetapi terlarang.
• Sunat; jual beli pada sahabat
atau famili yang dikasihi, kepda orang yang sangat berhajat pada barang tersebut.
RIBA
Ø Riba (bhs Arab); lebih atau bertambah
Ø Istilah;
Ø Riba
menurut syara’ kelebihan atau tambahan pembayaran tanpa ada ganti atau imbalan
yang disyaratkan bagi salah seorang yang melakukan akad atau transaksi.
Riba
hukumnya haram (QS. AlBaqaroh 275)
“Allah telah menghalalkan jual beli
dan meng haramkan riba”
larangan makan riba
“Janganlah kamu memakan riba dengan
berlipat ganda (Q.S. Ali ‘Imran/3: 130)”
Hadits Rasululloh saw.
“Rasulullah saw.
melaknat, orang yang memakan riba, yang mewakilinya, penulis nya, dan kedua
saksinya. Mereka semua berdosa. (H.R. Muslim: 2995)”
1.1. Riba
terbagi menjadi empat macam yaitu:
a.
Riba fuduli
(lebih) adalah riba yang
disebabkan penukaran barang sejenis yang tidak sama ukuran atau jumlah. Misalnya,
satu ekor sapi ditukarkan dengan satu ekor sapi yang besarnya tidak sama.
b.
Riba qardi
(utang) adalah riba dalam hal utang. Caranya adalah dengan menarik riba dari
orang yang berutang. Misalnya, Amron bersedia meminjamkan uang sebesar Rp l
.000.000,00 kepada Fauzan dengan syarat Fauzan harus menambah Rp 100.000,00
saat mengembalikan uang itu kepada Amron. Dengan demikian, Amron menerima
pengembalian uang sebesar Rp l.100.000,00. Proses utang piutang yang demikian
itu termasuk riba qardi.
c.
Riba nasi’ah
adalah riba yang disebabkan penundaan atau penangguhan pembayaran utang.
Contohnya adalah seperti contoh pada poin b tadi. Jika Fauzan tidak dapat
mengembalikan uang tepat waktu, ia harus menambah bunga yang dibayarkannya
kepada Amron.
d.
Riba yad adalah riba karena terpisahnya
penjual dan pembeli sebelum timbang terima
barang dagangan. Misalnya Fauzan membeli sekarung gula dari Amron. Setelah
pembayaran dilakukan, keduanya langsung pergi, sedangkan gula tersebut belum
ditimbang dan belum diketahui berapa berat sesungguhnya.
1.3.
Bahaya
dan kerugian Riba;
a) Riba membuat manusia malas bekerja.
b) Riba melebarkan kesenjangan antara yang kaya dan
yang miskin.
c) Riba menyebabkan terputusnya sikap yang baik antar
sesama manusia dalam hal pinjam-meminjam.
d) Riba menyebabkan permusuhan antar pribadi.
SYIRKAH
1. Pengertian:
Syirkah (bhs) percampuran
harta.
Istilah; kerjasama yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih dalam bidang usaha dengan syarat dan rukun
tertentu. (QS.Shod 24)
وَاِنَّ
كَثِيْـرًا مِنَ الْخُـلَطَـاءِ لَيَبْغِى بَعْـضُـهُـمْ عَـلَى بَعْـض
اِلاَّالَّـذِيْنَ اَمَنُـوْاوَعَـمِـلُـوْاالصَّـالِحَـاتِ وَقَـلِيْـلٌ
مَـاهُـمْ ..
“Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang
berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan Amat
sedikitlah mereka ini"
2.
Rukun
syirkah ada 3 macam
a) Anggota yang berserikat; syaratnya dewasa, berakal
sehat, merdeka(tidak terpaksa)
b) Pokok pekerjaan dan modal harus jelas
c) Sighat atau surat perjanjian.. Bentuk-bentuk
syirkah anatara lain, PT, CV, Koperasi dan lain-lain.
Mudarabah/Qirodl
Mudarabah; perjanjian
kerja sama dua orang atau lebih yang salah satunya menyiapkan modal utk
diniagakan dan keuntungan dibagi sesuai dengan kesepakatan.
Rukun dan syarat Mudarabah;
a.
Modal harus uang tunai
b.
Jumlah modal harus jelas
c.
Keuntungan dibagi sesuai dg.
Kesepakatan
d.
Mutlaq (pemilik modal tidak ikut
campur dalam mengelola usaha)
Musaqqoh
1.
Musaqqoh;
kerjasama dlm bidang pertanian, pemilik kebun menyerahkan tanah kepada
penggarap utk ditanami dan hasilnya dibagi sesuai dengan kesepakatan.
2.
Rukun musaqqoh;
a.
Pemilik kebun
dan penggarap
b.
Ada kebun yg
akan digarap
c.
Bentuk atau
jenis garapan
d.
Penetapan bagi
hasil
e. Ijab dan kabul
3. Syarat musaqqoh
a.
Pemilik kebun
b.
Jelas tanaman yang
dipelihara
c.
Jelas batas
waktunya
d.
Jelas
prosentase pembagian hasilnya
e.
Aqad harus
jelas
4. Batalnya musaqqoh
a.
Meninggal salah
satunya
b.
Penggarap tidak
sanggup melaksanakan tugasnya
Muzaraah;
kerjasama dalam bidang
pertanian antara pemilik sawah atau ladang dengan orang yang menggarapnya,
pembagian hasil sesuai dengan perjanjian dan benihnya dari penggarap, penggarap
terkena wajib zakat.
Mukhabarah;
kerjasama dalam bidang
pertanian antara pemilik sawah atau ladang dengan orang yang menggarapnya,
pembagian hasil sesuai dengan perjanjian dan benihnya dari pemilik sawah,
pemilik terkena wajib zakat.
Bank ada konvensional dan
syari’ah
a.
Bank
kovensional; bank yang aktifitasnya memobolisasi atau menerima dana dari masy.
Diberi bunga dan dalam operasional penyalurannya dikenakan bunga pinjaman.
b.
Bank syari’ah;
seperti bank konvensioanl tetapi tidak memberi/menarik bunga dari pinjaman akan
tetapi dengan sistem bagi hasil dari
pendapatan yang diperoleh bank.
Contoh. Bank muamalat
indonesia, bank umum syari’ah, bukopin syari’ah dll.
Asuransi dalam
Islam
UU No 2 Th 1992 pasal 1
asuransi adalah; perjanjian antara dua pihak/lebih dimana penanggung (asuransi)
mengganti kerugian kepada pihak tertanggung
dengan syarat tertanggung membayar premi.
Hukum Asuransi;
1.
Syaikh As-Sabiq
dan Yusuf Qardawi; haram karena.
a. Asuransi sama dengan judi
b.
Ada unsur ketidak pastian
c.
Ada unsur riba
d.
Ada unsur pemerasan
e.
Mendahului takdir
2.
Syeikh Abdul Wahab Khalat, Syeikh Muhammad Yusuf Musa; Mubah; karena:
a.
Ditegakkan berdasarkan nilai Islam, menghindari riba, manipulasi dan
ekploitasi.
b.
Berdasarkan kesepakatan kerelaan
c.
Memiliki perinsip saling menguntungkan
d.
Harus mengandung kepentingan umum
e.
Berjalan dengan sistem mudarabah.
f.
Berorientasi pada jaminan kesejahtraan dimasa lanjut usia
3.
Asuransi itu subhat tidak jelas halal dan haramnya.
Macam-macam
Asuransi
a.
Asr. jiwa c. Asr beasiswa
b.
Asr.
barang d. Asr. jaminan hari tua
1 komentar:
Assalamualaikum.wr.wb. perkenalkan nama saya Ibu Anita Tki Malaysia, saat menulis ini saya teringat memory masa lalu.saya sangat tergugah hati melihat coretan hati yang Ibu tulis. saya jadi teringat tentang masa-masa sulit dulu,karena iktiar dan usaha , seolah2 menjadi dendam bukan lagi motivasi, cuma satu tujuan saya pada saat bagaiman caranya untuk bangkit..singkat kata berbagai macam iktiar dan cara yang saya lalui, mengingat pada saat itu hutang saya 1,2m yang tidak sedikit, belum lagi bunga renternir yang bertambah. karena usaha, kesungguhan hati, akhirnya menemukan jalan /solusi . saya percaya ALLAH ITU TIDAK DIAM MAHA PENYAYANG , cobaan itu bukan lah ujian tapi hadiah yang tersilmut untuk kebahagiaan yang sebenar2nya. Sudah banyak para normal yg kami mintai angka togel dan uang gaib cuma Ki Witjaksno yg berhasil alhamdulillah itu betul-betul terbukti tembus. jika anda ingin seperti saya silahkan hubungi Ki Witjaksno:+62852_2223_1459.
ingat kesempatan tidak akan datang untuk yang kedua kalinya
untuk lebih jelas kunjungi blog
KLIK-> PESUGIHAN TANPA TUMBAL
Posting Komentar
jika ada kritik dan saran.....
silahkan berkomentar , karna kami sangat butuh kritik dan saran dari pembaca....
tapi komentarnya yang sopan ya.......
wassalamualaikum........